Tentang 2010

2010, tentang harapan dan impian tepat di awal tahun bersama kawan seperjuangan, kembang api serta gerhana bulan purnama menjadi saksinya

2010, tentang si kucing yang tiba-tiba mengganas ngobrak-abrik dapur, gue sendirian ditinggal pergi keluarga mudik libur tahun baru, kucing tak terurus.

2010, tentang LIA-NF-LIA-NF-PM-PM-BTA, 7 hari nonstop belajar dan belajar, hari-hari gue sudah dikontrak oleh berbagai macam kursus dan bimbel

2010, tentang bolos sekolah untuk belajar, saat sekolah sudah dirasa hanya untuk mengejar nilai dan nilai, semangat belajar tapi males sekolah

2010, tentang belajar hingga larut malam, atau bangun lebih awal untuk tahajud momohon padaNya, lalu belajar

2010, tentang kegelisahan saat buku-buku basah kehujanan, kegelisahan saat pulang dari mudik diundur sehari, kegelisahan karena tidak bisa belajar

2010, tentang seharian di gramed, seharian numpang baca buku soal-soal, persiapan ujian.

2010, tentang nasi kuning di hari kelahiran gue, berharap tak hanya dapet nasi kuning, gue juga pingin jaket kuning

2010, tentang UN, satu minggu, mewakili 3 tahun, menentukan bertahun-tahun ke depan. Gemetar tangan ini mengendalikan mouse saat melihat pengumuman kelulusan UN

2010, tentang pesan ibu di hari pengumuman UN sebelum pamit keluar rumah “bang, kalo gak lulus jangan macem-macem ya bang”. Tapi syukur gue lulus.

2010, tentang SIMAK UI yang luar biasa, hasilnya pun luar biasa menyakitkan

2010, tentang UMB nan jauh di rawamangun, berhasil ke tampat ujian setelah mengikuti petunjuk peta layaknya dora the explorer.

2010, tentang sakit kedua kalinya karena gagal, lagi, UMB gue pun gagal, tapi tak boleh bersedih karena esoknya wisuda, hari yang sepatutnya dibalut muka bahagia

2010, tentang wisuda pelepasan 34/2010 di taman mini, wisuda yang luar biasa, luar biasa bukan karena ini wisuda, tapi karena memang luar biasa.

2010, tentang menghadiri acara Kemilau Mandiri Fiesta, tema nya lagi tentang SNMPTN, muka gue muncul di RCTI, saat itu juga hape bergetar 2 sms masuk, hahaha...

Ya, 2010, tentang ujian SNMPTN, di tempat di mana ayah gue dulu kerja, UIN fakultas Adab, inikah tanda-tanda??

2010, tentang rasa bahagia, saat akhirnya gue diterima UI lewat jalur SNMPTN, kebahagiaan yang saat ini malah gue pertanyakan kenapa gue sebegitu bahagianya

2010, juga tentang ucapan ibu “bang, ibu nazar lho bang kalo abang keterima UI kita makan-makan di warung padang", ngek

2010, tentang perpisahan dengan keluarga 3 tahun gue, mereka semua yang entah dengan kata apa gue mendeskripsikannya, senang sekali bisa satu album buktah dengan kalian semua.

2010, juga tentang pertemuan dengan orang-orang baru, orang-orang yang luar biasa, orang-orang satu minat di Departemen Teknik Elektro, gue harap kita bisa jadi keluarga meskipun gue masih yakin masa SMA adalah masa yang tiada duanya.

2010, tentang segudang acara untuk mahasiswa baru yang kemudian berhasil mencuci otak gue tentang mahasiswa, mahasiswa: agent of change, social control, iron stock, kritis, solid. Ramadhan gue menjadi korban untuk ini semua

2010, tentang beberapa dosen yang menjelaskan (atau lebih pas dengan kata “mentidakjelaskan”) di depan kelas, gue di belakang mendengarkan dengan setengah hati.

2010, juga tentang kemalasan, males ngerjain tugas, males dengerin dosen, tidur lebih awal, bangun hanya untuk sholat shubuh, lalu masih sempet tidur lagi

2010, tentang UTS dan UAS tanpa disertai rasa gelisah yang dulu pernah ada

2010 tentang awal dan akhir, awal lawannya akhir, rajin lawannya malas, gelisah lawannya santai

2010…, tentang si kucing yang melahirkan 2 anaknya se-jam sebelum pergantian tahun.

2010, kembali tentang harapan. Kalo dulu gue berharap bisa masuk UI, dan terkabul, kali ini gue hanya berharap, berharap di akhir tahun 2011 nanti gue bisa menjawab pertanyaan “kenapa gue pingin masuk UI dan kenapa dulu gue bahagia saat diterima masuk UI?”, hanya itu.

Ibarat pertanyaan “kenapa dulu kita bersatu merebut kemerdekaan kalo merdeka hanya membuat kita terpecah belah saling bermusuhan?”