Selamat Datang di Today's Story, Arinal's blog: Hidup mencari hikmah. Dipersilahkan menjadi tamu yang baik dan bersantai-santai di blog ini. Terima kasih atas kunjungannya :) -Karena beginilah gue, beginilah hidup gue-

21 Jan 2011

Pertamax Syndrome

Gue amati sudah menjadi fitrah seorang manusia untuk menjadi yang tercepat. Rasanya hampir semua orang bangga, semacam ada kepuasan tersendiri ketika dia menjadi yang tercepat, atau kalo di Kaskus kita sebut ini Pertamax.

Ketika terjadi gempa misalnya, banyak orang yang langsung mengupdate status-status jejaring sosial mereka seperti facebook, twitter, plurk, dengan kata-kata “GEMPA!!!” atau semacamnya, bahkan ada yang langsung buat threadnya di Kaskus atau bikin postingan di blog. Malah gue rasa “update status” merupakan hal yang pertama sekali mereka lakukan sesaat setelah terjadi gempa bahkan sebelum menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Sindrom yang menurut gue “norak” ini pernah terjadi pada diri gue. Waktu itu gue lagi freak sama plurk (bahkan sampai saat ini :p). Waktu itu gue masih kelas 3, masa dimana bagi yang pernah merasakannya adalah masa yang berita “UN dimajukan” adalah sebuah musibah dan berita “UN dibatalkan” merupakan anugerah tak ternilai.

TING TUNG TING TUNG.... hape esia gue berbunyi tanda ada SMS masuk (bunyi sebenarnya bukan ting tung ting tung, cuman gue gak bisa nulisnya ke dalem huruf2, anggep aja ting tung ting tung). Gue liat satu SMS masuk dari temen gue. SMS yang cukup panjang dan karena 1 sms di esia cuman bisa muat 160 karakter SMS ini kebagi jadi 2 part (esia-ers pasti ngerti), tapi part 2 nya belom masuk, baru yang part 1-nya. Kira2 isi SMSnya kayak gini

“<1/2> kabar gembira!! UN tahun ini menjadi 3 pelajaran! Dan batas nilai kelulusannya menjadi 3,5! Ikuti beritanya di SCTV nanti malam pada acara ...”

Gue yang saat itu lagi di depan komputer persis, lagi buka plurk, langsung update “WOI!! UN jadi 3 pelajaran dan SKBMnya 3,5!! (dance)”. Gue bold sebagai tanda ini penting dan menggembirakan. Spontan plurk gue satu ini langsung banyak direspon, direspon oleh banyak yang orang yang minta link sebagai bukti keabsahan berita ini. Gue tinggal nunggu sms part 2 nya dan langsung kasih tau mereka kalo mereka bisa tonton beritanya di sebuah acara di SCTV nanti malem. Kecepatan “update status” gue melebihi kecepatan datangnya sms part 2

TING TUNG TING TUNG, part 2 nya masuk, gue baca isinya:
“<2/2>... CUMI, CUMAN MIMPI!!“
Gue sempet membayangkan seperti apa acara CUMI di SCTV sampe gue sadar ini SMS cuman becandaan, GUE DITEPUUUU!!! Eswete -__-‘a

Gobloknya gue udah terlanjur nulis kabar itu di plurk, ngenes banget, melas sejadi-jadinya. Langkah pertama gue apus status plurk gue satu itu, lalu perhatikan apa yang terjadi (btw, gue suka banget kata2 Mario Teguh yang satu ini “lalu perhatikan apa yang terjadi”). Ternyata bener, satu temen gue bikin plurk yang mempertanyakan kenapa gue ngapus plurknya, kini waktunya tanggung jawab dengan menjelaskan sejelas-jelasnya, huuuh…

Ini pelajaran buat gue, kalo menjadi pertamax tidak selamanya baik, apalagi kalo beritanya masih simpang siur. Gue juga suka kesel sama TVO*e yang suka sok sok ngasih berita tercepat tapi ternyata salah dan beritanya gonta-ganti mulu. Sejak saat itu gue tidak terlalu tertarik untuk menjadi yang tercepat, kecuali cepat itu sudah jelas benar dan baik dampaknya. Ini pelajaran…

3 komentar:

Hai! apapun komentar mu tentang tulisan ini, mohon share ya! :)
Thanks for your comment..