Orang-orang pintar biasa menyebutnya dengan kata ‘ambigu’. Namun karena gue tidak merasa pintar, izinkan gue untuk menyebut hal ini dengan sebutan ambego.
Suatu hari, satu hari di pengujung hari-hari gue di SMA 34, di podium depan lab biologi, dan gue inget waktu itu adalah waktu senggang setelah pelajaran olahraga yang singkat. Dan sewajarnya kelas 12, gue dan beberapa teman gue masih menyempatkan waktu senggang tersebut untuk belajar, lebih tepatnya ngebahas soal2 UM Undip 1 temen gue.